Cinta yang Menjadi Legenda Lentera-lentera di Istana Langit memendar redup, seolah ikut berduka atas hati yang remuk. Mei Hua berdiri di b...

Cerita Populer: Cinta Yang Menjadi Legenda Cerita Populer: Cinta Yang Menjadi Legenda

Cerita Populer: Cinta Yang Menjadi Legenda

Cerita Populer: Cinta Yang Menjadi Legenda

Cinta yang Menjadi Legenda

Lentera-lentera di Istana Langit memendar redup, seolah ikut berduka atas hati yang remuk. Mei Hua berdiri di balkon, gaun sutra hijaunya berkibar lembut ditiup angin malam. Angin itu dingin, sama dinginnya dengan senyum yang terakhir kali ia lihat di wajah Kaisar, senyum yang kini ia tahu hanyalah topeng.

Lima belas tahun ia mendampingi Kaisar Li Wei, sejak ia masih seorang pangeran yang haus kekuasaan hingga menjadi penguasa tertinggi. Lima belas tahun ia memberikan seluruh cinta dan kesetiaannya, menenun mimpi-mimpi indah untuk masa depan mereka. Namun, mimpi itu hancur berkeping-keping, diledakkan oleh berita yang datang seperti petir di siang bolong: Kaisar Li Wei akan menikahi putri dari Kerajaan Utara, aliansi politik yang mengkhianati seluruh janji mereka.

Mei Hua memejamkan mata. Kenangan berputar bagai pusaran air: pelukan hangat Li Wei yang dulu membuatnya merasa aman, kini terasa seperti belitan ular berbisa. Bisikan cintanya, dulu terdengar merdu bagai alunan kecapi, kini bergema sebagai cacian yang menyayat jiwa. "Aku akan menjadikanmu permaisuriku," bisik itu terngiang. Janji yang kini berubah jadi belati tajam.

Meskipun hatinya hancur, Mei Hua menolak untuk runtuh. Ia akan menghadapi badai ini dengan elegansi. Tidak ada air mata, tidak ada amarah yang meledak-ledak. Ia akan menunjukkan kepada Li Wei bahwa ia bukan wanita lemah yang bisa dibuang begitu saja. Ia akan membalasnya, bukan dengan darah, tapi dengan penyesalan yang abadi.

Mei Hua menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Ia akan memanfaatkan posisinya sebagai Permaisuri Kekaisaran, memanfaatkan kecerdasan dan pengaruhnya. Ia akan memastikan pernikahan Li Wei dengan putri Kerajaan Utara berjalan lancar, terlalu lancar. Ia akan memastikan aliansi itu begitu kuat, begitu bergantung padanya, sehingga Li Wei tak bisa lagi memungkirinya. Ia akan membuatnya sadar bahwa kehilangan dirinya adalah kerugian terbesar dalam hidupnya.

Bertahun-tahun berlalu. Kaisar Li Wei, terikat oleh janjinya, terkurung dalam jaring aliansi yang ditenun Mei Hua. Ia memiliki segalanya kekuasaan, tahta, kerajaan namun di matanya terpancar kekosongan. Ia merindukan Mei Hua, merindukan ketulusan dan cintanya, namun semua itu telah hilang, digantikan oleh rasa bersalah yang tak terhapuskan. Ia tahu, meskipun Mei Hua tidak pernah menuduhnya, ia telah menghancurkan hatinya dan ia akan membayar harga untuk itu seumur hidupnya.

Mei Hua berdiri di balkon, menatap Kaisar Li Wei yang menua, sorot matanya dipenuhi penyesalan. Senyum tipis menghiasi bibirnya, senyum yang menyimpan kemenangan dan kesedihan sekaligus. Ia telah mendapatkan balas dendamnya. Bukan darah, tapi penyesalan yang abadi.

Lentera-lentera di Istana Langit terus memendar redup, menyimpan rahasia cinta dan dendam yang takkan pernah padam.

Cinta dan dendam lahir dari tempat yang sama, bukan?

You Might Also Like: 0895403292432 Jual Skincare Non

0 Comments: